Distilasi atau penyulingan adalah suatu metode pemisahan bahan kimia berdasarkan perbedaan kecepatan atau kemudahan menguap (volatilitas) bahan atau didefinisikan juga teknik pemisahan kimia yang berdasarkan perbedaan titik didih. Dalam penyulingan, campuran zat dididihkan sehingga menguap, dan uap ini kemudian didinginkan kembali ke dalam bentuk cairan. Zat Yang Memiliki Titik Didih Lebih Rendah Akan Menguap Lebih Dulu. Metode ini merupakan termasuk Einheit operasi Kimia jenis perpindahan massa. Penerapan proses ini didasarkan pada teori bahwa pada suatu larutan Masing-masing komponen akan menguap pada titik didihnya. Modell ideal distilasi didasarkan pada Hukum Raoult dan Hukum Dalton. 1. Distilasi berdasarkan prosesnya terbagi menjadi dua, yaitu. ein. Distilasi kontinyu b. Distilasi Batch 2. Berdasarkan Basis tekanan operasinya terbagi menjadi tiga, yaitu. ein. Distilasi atmosferis b. Distilasi vakum 5. Refluks destruksi 6. Destilasi kering Destilasi sederhana atau destilasi biasa adalah teknik pemisahan kimia untuk memisahkan dua atau lebih komponen yang memiliki perbedaan titik didih yang jauh. Suatu Campuran Dapat Dipisahkan Dengan Destilasi Biasa Ini Untuk Memperoleh Senyawa Murninya. Senyawa 8211 senyawa yang terdapat dalam campuran akan menguap pada saat mencapai titik didih masing 8211 masing. Gambar Alat Destilasi Sederhana Gambar di atas merupakan alat destilasi atau Yang Krankheits-Destilator. Yang terdiri dari thermometer, labu didih, stahlkopf, pemanas, kondensor, dan labu penampung destilat. Thermometer Biasanya digunakan untuk mengukur suhu uap zat cair yang didestilasi selama proses destilasi berlangsung. Seringnya Thermometer Yang Digunakan Harus Memenuhi Syarat: a. Berskala Suhu Tinggi Yang Diatas Titik Didih Zat Cair Yang Akan Didestilasi. B. Ditempatkan pada labu destilasi atau Stahlkopf dengan ujung atas Reservoir HE sejajar dengan pipa penyalur uap ke kondensor. Labu didih berfungsi sebagai tempat suatu campuran zat cair yang akan didestilasi. Stahlkopf berfungsi sebagai penyalur uap atau gas yang akan masuk ke alat pendingin (kondensor) dan biasanya labu destilasi dengan leher yang berfungsi sebagai stahl kopf. Kondensor memiliki 2 celah, yaitu celah masuk dan celah keluar yang berfungsi untuk aliran uap hasil reaksi dan untuk aliran Luft keran. Pendin yang digunakan biasanya adalah luft yang dialirkan dari dasar pipa, tujuannya adalah agar bagian dari dalam pipa lebih lama mengalami kontak dengan luft sehingga pendinginan lebih sempurna dan hasil yang diperoleh lebih sempurna. Penampung destilat bisa berupa erlenmeyer, labu, ataupun tabung reaksi tergantung pemakaiannya. Pemanasnya juga dapat menggunakan penangas, ataupun mantel listrik yang biasanya sudah terpasang pada destilator. Pemisahan senyawa dengan destilasi bergantung pada perbedaan tekanan uap senyawa dalam campuran Tekanan uap campuran diukur sebagai kecenderungan molekul dalam permukaan cairan untuk berubah menjadi uap Jika suhu dinaikkan, tekanan uap cairan akan naik sampai tekanan uap cairan sama dengan tekanan uap atmosfer Pada keadaan itu cairan akan mendidih Suhu pada saat tekanan uap cairan sama dengan tekanan uap atmosfer krankheit titik didih. Cairan yang mempunyai tekanan uap yang lebih tinggi pada suhu kamar akan mempnyai titik didih lebih rendah daripada cairan yang tekanan uapnya rendah pada suhu kamar. Jika campuran berair didihkan, komposei uap di atas cairan tidak sama dengan komposisi pada cairan UAP akan Kaya dengan senyawa yang lebih flüchtig atau komponen dengan titik didih lebih rendah. Jika uap di atas cairan terkumpul dan dinginkan, uap akan terembunkan dan komposisinya sama dengan komposi senyawa yang terdapat pada uap yaitu dengan senyawa yang mempunyai titik didih lebih rendah. Jika Suhu relative Tetap, Maka Destilat Yang Terkumpul Akan Mengandung Senyawa Murni Dari Salah Satu Komponen Dalam Campuran. Destilasi Adalah Suatu Proses Pemisahan Yang Sangat Penting Dalam Berbagai Industri Kimia. Opera Ini bekerja untuk memisahkan suatu campuran menjadi komponen-komponennya berdasarkan perbedaan titik didih. Destilasi ini selalu digunakan untuk memisahkan minyak bumi menjadi fraksi-fraksinya, memisahkan suatu produk kimia dari pengotornya, dan sangat diperlukan dalam industri obat-obatan. Destilasi merupakan teknik pemisahan yang didasari atas perbedaan perbedaan titik didik atau titik cair dari masing-masing zat penyusun dari campuran homogen. Dalam proses destilasi terdapat dua tahap proses yaitu tahap penguapan dan dilanjutkan dengan tahap pengembangan kembali uap menjadi cair atau padatan. Atas dasar ini maka perangkat peralatan destilasi menggunakan alat pemanas dan alat pendingin (Gambar 15.7). Proses destilasi diawali dengan pemanasan, sehingga zat yang memiliki titik didih lebih rendah akan menguap. Uap tersebut bergerak menuju kondenser yaitu pendingin (perhatikan Gambar 15.7), proses pendinginan terjadi karena kita mengalirkan luft kedalam dinding (bagian luar condenser), sehingga uap yang dihasilkan akan kembali cair. Proses ini berjalan terus menerus dan akhirnya kita dapat memisahkan seluruh senyawa-senyawa yang ada dalam campuran homogen tersebut. Alat destilasi sederhana Contoh dibawah ini merupakan teknik pemisahan dengan cara destilasi yang dipergunakan oleh industri. Pada skala industri, alkohol dihasilkan melalui proses fermentasi dari sisa nira (tebu) myang tidak dapat diproses menjadi gula pasir. Hasil fermentasi adalah alkohol dan tentunya masih bercampur secara homogen dengan luft. Atas dasar perbedaan titik didih luft (100 o c) dan titik didih alkohol (70 o c), sehingga yang akan menguap terlebih dahulu adalah alkohol. Dengan Menjaga Destilasi Maka Hanya Komponen Alkohol Saja Yang Akan Menguap. Uap tersebut akan melalui pendingin dan akan kembali cair, proses destilasi alkohol merupakan destilasi yang sederhana, dan mempergunakan alat seperti pada Gambar 15.7. Gambar 15.7 Destilasi yang dilakukan secara bertahap dari minyak bumi Proses pemisahan yang lebih komplek terjadi pada minyak bumi. Dalam minyak bumi banyak terdapat campuran (lihat Bab 10). Atas dasar perbedaan titik didihnya, maka dapat dipisahkan kelompok-kelompok produk dari minyak bumi. Proses pemanasan dilakukan pada suhu cukp tinggi, berdasarkan perbedaan titik didih dan system pendingin maka kita dapat pisahkan beberapa kelompok minyak bumi. Proses ini dikenal dengan destilasi fraksi, dimana terjadi pemisahan-fraksi-fraksi dari bahan bakar lihat Gambar 15.7. Proses pemisahan minyak bumi Cara kerja destilasi Destilasi merupakan suatu perubahan cairan menjadi uap dan uap tersebut didinginkan kembali menjadi cairan Einheit operasi destilasi merupakan metode yang digunakan untuk memisahkan komponen-komponennya yang terdapat dalam salah satu larutan atau campuran dan bergantung pada distribusi komponen-komponen tersebu antara fasa uap dan fasa luft. Es ist dir nicht erlaubt, auf Beiträge zu antworten. Es ist dir nicht erlaubt, Anhänge hochzuladen. Es ist dir nicht erlaubt, deine Beiträge zu bearbeiten. BB-Code ist an. Smileys sind an. [IMG] Code ist an. HTML-Code ist aus. 1. Evaporasi Memindahkan pelarut sebagai uap dari cairan 2. Pemisahan uap-cairan didalam kolom dan untuk memisahkan komponen dengan titik didih lebih rendah yang lebih mudah menguap komponen lain yang kurang volatil. 3. Kondensasi dari uap, serta untuk mendapatkan fraksi pelarut yang lebih volatil. Macam - macam destilasi 1. Destilasi sederhana Teknik pemisahan kimia untuk memisahkan dua atau lebih komponen yang memiliki perbedaan titik didih yang jauh. 2. Destilasi bertingkat Untuk memisahkan dua atau lebih komponen yang memiliki perbedaan titik didih yang dekat. 3. Destilasi Azeotrop Memisahkan Campuran Azeotrop (Campuran Dua Atau Lebih Komponen Yang Sulit Dipisahkan) Biasanya Dalam Prosesnya Digunakan Senyawa Lain Yang Dapat Memecah ikatan Azeotrop Tersebut, Atau Dengan Menggunakan Tekanan Tinggi. 4. Destilasi uap Memisahkan zat senyawa cair yang tidak larut dalam luft dan titik didihnya cukup tinggi sedangkan zat cair tersebut mencapai titik didihnya, zat cair sudah terurai, teroksidasi atau mengalami reaksi pengubahan (Umordnung). Destilasi uap adalah istilah umum untuk destilasi campuran luft dengan senyawa yang tidak larut dalam luft. 5. Destilasi vakum Memisahkan dua komponen yang titik didihnya sangat tinggi, metode yang digunakan adalah dengan menurunkan tekanan permukaan lebih rendah dari 1atm sehingga titik didihnya juga menjadi rendah, dalam prosesnya suhu yang digunakan untuk mendestilasinya tidak terlalu tinggi. RT JohnMayer. Und dann mein Verstand sagte vielleicht sein das Loch, das versucht, dich zu füllen, und dann lachte ich laut, weil seine totale vor 4 Tagen RT JohnMayer. Jede Orange ist anders. Vor 1 Woche RT joshmichutabara. Besok jangan lupa besok pagi Kita masih harus tetep Abstimmung buat Königin Keke di final MissUniverse Indonesien t. c vor 2 Wochen Intinya tentang apapun itu jangan terlalu berekspektasi tinggi dan berangan-angan terlalu jauh. Biarkan mengalir Fb. me5JY9DIpYV vor 1 Monat SUPPORT FAJAR (POLBAN) MELAWAN TUMOR OTAK - Klik untuk donasi fb. me18u3p6MfG vor 1 Monat Blog Stats Musik Spieler Laporan Distilasi Campuran Biner Tanggal Praktikum. 06 Maret 2013 Pengumpulan Laporan Praktikum. 13 Maret 2013 I. TUJUAN Mengukur indeks bias suatu larutan menggunakan alat refaraktometer dengan benar Melakukan percobaan distilasi fraksional pada campuran biner Membuat Diagramm titk didih terhadap komposisi berdasarkan Daten percobaan II. DASAR TEORI Distanz von Adamah Suatu Metode Pemisahan Bahan Kimia Berdasarkan Perangaan Kecepatan Atau Kemudahan Menguap (Volatilitas) Suatu Bahan. Dämmerung, Zat Yang Memiliki Titik Didih Lebih Rendah Akan Menguap Lebih Dulu. Metode Ini Termasuk Sebagai Einheit Opera Kimia jenis Perpindahan Massa. Penerapan proses ini didasarkan pada teori bahwa pada suatu larutan Masing-masing komponen akan menguap pada titik didihnya. Modell ideal distilasi didasarkan pada Hukum Raoult dan Hukum Dalton. Distilasi yang dilakukanpada praktikum kali ini adalah distilasi campuran biner, dimana zat yang digunakan adalah campuran kloroform dan aseton dengan komposei yang variasi. Suatu larutan dikatakan sebagai larutan ideal bila: 1.Homogen pada seluruh system Mulai dari mol fraksi 0-1 2.Tidak ada entalpi pencampuran pada waktu komponen-komponen di campur membentuk larutan (H pencampuran 0) 3.Tidak ada Volumen pencampuran artinya Volumen larutan jumlah Volumen komponen yang dicampurkan (vpencampuran) 4.Memenuhi hokum roult Dalam Larutan ideal sifat komponen yang satu akan mempengaruhi sifat komponen yang lain. Sehingga sifat larutan yang dihasilkan terletak diantara kedua sifat komponennya. Contoh System Benzol-Toluol, Sedangkan Larutan Nicht ideal Adalah Larutan Yang Tidak Memiliki Sifat-Sifat Diatas. Larutan ini dapat dibagi menjadi dua golongan yaitu: a. Larutan nicht ideal deviasipositif Yang mempunyai Volumen ekspansi. Dimana akan menghasilkan titik didih maksimum pada system campuran itu Contoh: System aseton-karbondisulfid dan system HCl-luft b. Larutan nicht ideal deviasi negatives yang mempunyai Volumen kontruksi. Dimana akan menghasilkan titik didih minimales pada system campuran Contoh System benzol-etanol Azeotrop merupakan campuran 2 atau lebih komponen pada komposisi tertentu dimana komposei tersebut tidak bias berubah hanya melalui distilasi biasa. Ketika campuran azeotrop dididihkan, fasa uap yang dihasilkan memiliki komposisi yang sama dengan fasa cairnya. Campuran Azeotrop Ini Sering Krankheit Juga Konstante Siede Mischung Karena Komposeinya Yang Senantiasa Tetap Jika Campuran Tersebut Dididihkan. Untuk Lebih Jelasnya, Perhatikan ilustrasi Berikut: Titik Ein Pada Kurva Merupakan Siedepunkt Campuran Pada Kondisi Sebelum Mencapai Azeotrop. Campuran Kemudian Dididihkan Dan uapnya Dipisahkan Dari System Kesetimbangan Uap cair (titik B).Kap ini kemudian didinginkan dan terkondensasi (titik C).Kondensor kemudian dididihkan, didinginkan, dan seterusnya hingga mencapai titik azeotrop. Pada titik azeotrop, proses tidak dapatditeruskan karena komposisi campuran akan selalu tetap. Pada Gambar Di Atas, Titik Azeotrop Digambarkan Sebagai Pertemuan Antara Kurva gesättigten Dampf als gesättigte Flüssigkeit. (Ditandai dengan garis vertikal putus-putus). PadaPraktikum distilasi Campuran Biner Campuran yang digunakan adalah Aseton dan Kloroform, distilasi untuk pemisahan kedua zat ini termasuk distilasi fraksional karena dua zat ini memiliki perbedaan titik didih yang relativer rendah yaitu 4.67 o C. Campuran aseton dan kloroform dengan komposei tertentu dididihkan sehingga menguap dan uap ini kemudian mengalir ke tempat dengan tekanan yang lebih rendah ke arah tabung destilat. Adapun prinsip kerja dari pemisahan dengan distilasi fraksionasi yaitu pemisahan suatu campuran dimana komponen - komponennya diuapkan dan diembunkan secara bertingkat. Pada tahapan pemisahannya, distilasi ini menggunakan kolom vigreux Sedangkan zat yang dapat dipisahkan melalui alat distilasi faksionasi adalah zat yang mudah menguap dan memiliki perbedaan titik didih yan saling berdekatan. Dalam perjalanannya uap zat yang memiliki titik didih lebih rendah mengalami penurunan suhu sehingga terjadi kondensasi yang menyebabkan uap tersebut mencair kembali. Kondensor yang digunakan luft yang masuknya harus dari bawah keatas agar selama pendinginan semua ruangan kondensor terisi penuh dan proses pendinginan pun bisa maksimal. Sejumlah Aseton dan Kloroform yang akan dipisahkan, dicampurkan dalam reaktor kemudian dipanaskan hingga suhu tertentu, sehingga didapat destilat yang di inginkan lalu dicatat suhunya. Campuran zat tersebut memiliki titik didih yang berdekatan (56,53 o c dan 61,20 o C), sehingga biasa disebut campuran azeotrop. Campuran azeotrop merupakan campuran dua atau lebih komponen pada komposisi tertentu dimana komposisi tersebut tidak bisa berubah hanya melalui distilasi biasa, sehingga harus menggunakan kolom fraksinasi. Prinsip kerja dari kolom fraksinasi ini adalah mendinginkan uap yang terbentuk dengan jonjot-jonjot yang terdapat pada kolom fraksinasi, yang berhubungan langsung dengan udara luar, sehingga fungsinya hampir sama dengan kondensor udara, yang dapat mengembunkan uap dalam jumlah yang relatif sedikit dan pada suhu tertentu. Pada proses distilasi campuran biner yang pertama keluar sebagai distilat adalah aseton, karena aseton memiliki titik didih yang lebih rendah daripadakloroform. sehingga aseton menguap terlebih dahulu. Pada penentuan titik didih campuran, titik didih dilihat pada saat terjadinya tetesan pertama, hal ini menunjukkan telah tercapai nya titik didih campuran. Fraksi mol aseton terhadap titik didih menunjukkan bahwa semakin kecil fraksi mol zat dengan titik didih lebih rendah (aseton) menyebabkan titik didih campuran menjadi lebih besar. Ini dapat dijelaskan dengan hukum raoult. Grafik diatas menunjukkan bahwa semakin besarfraksi mol menyababkan titik didih larutan menjadi lebih rendah. Adanya zat terlarut dengan titik didh lebih tinggi di dalam suatu pelarut dapat menurunkan tekanan uap pelarut. Berdasarkan daten pengamatan diatas besarnya indeks bias residu dan destilatdengan komposei yang sama sebelum dan sesudah pemanasan memiliki hasil yang berbeda. Indes Bias Sebelum Pemanasan Lebih Besar Dibandingkan Indeks Bias Setela Dipanaskan. WalaupunseharusnyaIndeks bias sebelum pemanasan harus lebih kecildikarenakan pada saat melakukan pemanasan, aseton menguap lebih cepat sehingga yang tersisa dalam residu yaitu sebagian aseton yang tidak menguap dan kloroform. Hal tersebut bias terjadi karena beberapa kesalahan dalam praktikum seperti suhu penangas yang terlalu tinggi sehingga aseton bias cepat menguap atau salah pembacaan skala indeks bias pada refraktometer sehingga nilai yang dihasilkan tidak sesuai. Dari hasil percobaan yang telah dilakukan telah disimpulkan bahwa: Semakin besar titik didih suatu campuran maka semakin besar pula indeks biasnya. Titik didih campuran dipengaruhi oleh susunan senyawa-senyawa pembentuk campuran tersebut. Dan titik didih campuran berada di range titik didih satu zat penyusun dengan zat penyusun lainnya dalam campuran tersebut. Campuranazeotropikadalahcampurandualebihkomponen Yang mempunyaikomposisitertentudimanakomposisitersebuttidakbisaberubahhanyabilamelaluidestilasibiasa, bilatitikdidihduazatcair Yang salingmenunjukkanadanyatitikmaksimum campuran antara aseton dan kloroform merupakan campuran azeotrop Metode fraksionasi merupakan metode pemisahan Yang digunakan untuk memisahkan campuran aseton dan kloroform berdasarkan Titik didih Yang berdekatan. Unit 1615-1620, Ebene 16, Tower II, Grand Century Place, 193 Prince Edward Road West, Mongkok, Kowloon Hongkong Tel: 852 3960 6423 Dornhofstrasse 34, Neu-Isenburg, 63263 Frankfurt Deutschland Tel: 49 6102 299 951 Nordstar Tower 31st Floor, Stroenie 1, Bld. 3, Begovaya Straße, Moskau, 125284 Russische Föderation Tel: 7 499 277 1445 Die Operationen von Ginmogen können Operationen mit hohem Risiko sein, und ihre Ausführung kann sehr riskant sein. Im Falle des Kaufs von Finanzinstrumenten, die von Ginmogen und den Services angeboten werden, können Sie erhebliche Verluste an Investitionen verursachen oder sogar alle Gelder auf Ihrem Konto verlieren. Sie erhalten beschränkte nicht ausschließliche Rechte, das auf dieser Website enthaltene System für den persönlichen, nicht kommerziellen und nicht übertragbaren Gebrauch nur in Bezug auf die auf der Website angebotenen Dienste zu nutzen. Für weitere Informationen kontaktieren Sie uns auf supportginmogen Ginmogen ist ein Markenname von Silverline Business Solutions Limited (eingetragen unter der Republik Seychellen, International Business Companies Act, Gesetz 24, 1994 Nr. 134166). 2015 Ginmogen. Alle Rechte vorbehalten.
Comments
Post a Comment